Khususnya bagi para fresh graduate serta yang baru mau memulai karier, masalah dalam negosiasi gaji memang menjadi hal yang paling menantang. Mungkin kamu merasa minder karena baru lulus atau kebingungan karena rata-rata tips negosiasi gaji selalu menekankan keahlian dan pengalaman untuk meminta lebih. Jadi, bagaimana cara bernegosiasi gaji jika kamu belum punya banyak pengalaman kerja?
Melakukan Riset
Melakukan riset sebelum wawancara perlu dilakukan untuk mengetahui riset rata-rata gaji fresh graduate sesuai dengan jenjang pendidikanmu dan posisi yang kamu ingin lamar. Kamu harus tahu berapa hargamu terlebih dahulu sebelum mengajukan penawaran. Riset rata-rata bisa kamu dapatkan dari data resmi universitas, ikatan alumni, dan internet. Lebih baik lagi jika kamu juga tahu rata-rata gaji yang biasa diberikan perusahaan tersebut untuk fresh graduate atau untuk posisi yang kamu incar.
Tidak Menyebutkan Angka Terlebih Dahulu
Meskipun kamu telah tahu rata-rata gaji sesuai posisimu, kamu tidak dapat menebak berapa perusahaan akan bersedia membayarmu untuk posisi yang kamu lamar. Jadi, jangan menyebut angka terlebih dahulu! Jika kamu menyebut angka yang lebih rendah dari perkiraan pewawancara, mereka tidak akan bilang apa-apa dan pasti akan menyetujuinya.
Di sinilah kemampuan negoisasi dan mengorek infomu dibutuhkan. Kamu harus membuat pewawancara memberitahumu rata-rata gaji untuk posisi tersebut, jadi kamu bisa fokus mendapatkan gaji tertinggi yang ditawarkan.
Di sinilah jiwa negosiator handalmu digunakan. Ketika ada dua negosiator dalam satu ruangan, masing-masing akan berusaha meruntuhkan pertahanan yang lain. Biasanya setiap kamu menghindar menyebutkan angka, pewawancara akan berusaha membuatmu bicara. Ini beberapa saran untuk berkelit dari pertanyaan mereka:
Berapa gaji terakhirmu? “Sebelum ini saya belum pernah bekerja (atau “Job desc pekerjaan baru ini berbeda dari pekerjaan lama saya” kalau kamu sudah pernah bekerja). Mungkin Bapak/Ibu bisa menyebutkan range gaji yang ditawarkan berdasarkan penilaian Bapak/Ibu setelah wawancara dan membaca CV saya?”
Berapa gaji yang kamu harapkan? “Saya tertarik melamar di perusahaan ini untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan passion saya. Oleh karena itu, saya yakin gaji yang diberikan perusahaan akan sesuai dengan range gaji untuk posisi ini.”
Saya harus tahu berapa gaji yang kamu minta, supaya bisa memberimu penawaran. Bisakah kamu memberikan rentang gaji? “Saya menghargai jika Bapak/Ibu memberikan penawaran berdasarkan gaji yang diberikan untuk posisi ini, jadi kita bisa mulai tawar-menawar dari sana.”
Mengapa kamu tidak mau menyebutkan gaji yang diinginkan? “Saya rasa Bapak/Ibu yang mengetahui berapa sebaiknya gaji untuk posisi ini dan hal itu adalah informasi yang penting untuk saya ketahui.”
Jangan Terburu-buru
Jangan perlu terburu-buru saat menerima tawaran pertama. Ketika ditawarkan gaji yang lebih rendah dari ekspektasimu, tetaplah berterima kasih dan mengungkapkan ketertarikanmu sebelum mulai mendiskusikan detailnya. Jangan sampai perusahaan melihatmu kecewa. Jangan terburu-buru menerima meskipun kamu didesak untuk segera menerima tawaran tersebut. Sah-sah saja jika kamu meminta waktu untuk mempertimbangkan dan mencari saran mengenai tawaran gaji itu. Asal, tidak terlalu lama memberikan jawaban kepada perusahaan.
Lakukan Perhitungan
Jika gaji yang ditawarkan tidak sebesar keinginanmu, kompensasi lain mungkin bisa menebus angka yang berada di bawah ekspektasimu. Kamu harus mengetahui poin-poin ini untuk melakukan kalkulasi yang baik: Apakah gaji yang diberikan sudah termasuk uang lembur? Berapa komisi yang akan kamu terima? Bagaimana soal fasilitas lain di luar gaji? Apakah kamu mendapat uang transport atau uang makan? Apakah perusahaan tersebut memiliki program pengembangan SDM yang baik?
Take It or Leave It
Setelah kamu melakukan pertimbangan, lakukan langkah selanjutnya: menerimanya atau menolaknya?
Kalau gaji yang ditawarkan di bawah ekspektasimu, namun kamu melihat ada kesempatan belajar dan memperoleh pengalaman yang besar di perusahaan tersebut, terimalah. Jika kamu kurang puas, sah-sah saja menawar gaji sebesar yang kamu inginkan. Tetapi, ingatlah untuk berpegang pada data riset rata-rata gaji dan jangan meminta terlalu tinggi, mengingat ini baru pekerjaan awalmu.
Jika kalian tidak mencapai kesepakatan, tetap tampilkan sikap positif saat wawancara dan kamu menghargai tawaran yang mereka berikan. Tutuplah negosiasi dengan sopan, karena siapa tahu akan ada kesempatan lagi di masa depan bersama perusahaan tersebut. Ingat, jika ini adalah pekerjaan pertamamu, ada hal-hal yang lebih penting dari jumlah gaji yang kamu bawa pulang. Ini adalah kesempatanmu untuk belajar, untuk mengetahui lebih banyak tentang industri yang kamu pilih, dan untuk mengumpulkan pengalaman sebelum pindah mengejar karier berikutnya. Semoga bermanfaat!
Referensi : JobsDB